Ilmu Komunikasi berperan penting dan sentral dalam semua aspek kehidupan masyarakat, yang dapat membentuk pola perilaku individu dan masyarakat serta berkontribusi dalam menciptakan keteraturan tatanan sosial. Sebagai suatu disiplin, ilmu komunikasi mempelajari bagaimana suatu ide, informasi, data, fakta, pertanda, atau pesan diungkapkan dan dipertukarkan baik interpersonal, antarindividu, maupun kelompok. Proses pertukaran bisa menggunakan berbagai macam media dan saluran, yang kemudian memberi pengaruh pada suatu respons dan perilaku pihak-pihak yang terlibat di dalam proses komunikasi. Respons dan perilaku dalam proses komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan preferensi politik para aktor yang berperan menurut posisi dan kapasitas masing-masing.

Oleh karena itu, ilmu komunikasi menjadi kian signifikan bila dikaitkan dalam konteks sosial, budaya, dan politik, serta dinamika relasi sosial di antara agen-agen dan institusi-institusi yang memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat. Agen dan institusi bisa lembaga pemerintah (struktur kekuasaan, birokrasi, pejabat publik), lembaga politik (parlemen, partai politik), atau lembaga swasta e.g. konsultan survei politik, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, LSM, asosiasi profesi, aneka perkumpulan dan perhimpunan, atau agen media publik. Relasi sangat erat dan saling kait-mengait antaragen dan antarinstitusi menjadikan proses komunikasi semakin kompleks dan menarik dipelajari, terutama bila menyangkut dan berkenaan dengan problem-problem aktual, masalah-masalah mutakhir, dan isu-isu kontemporer di dalam masyarakat.